Cari Blog Ini

Pages



Jangankan mendegar, melihat ada nama tempat itu disuatu tulisan saja sudah membuat rindu. Ya, rindu.
Di tempat itu, saya sempat berkenalan dengan mimpi-mimpi liar.

Di tempat itu, saya sempat merasakan jatuh bangunnya kehidupan.

Dan di tempat itu pula, saya menidurkan semua harapaan.

Jogjakarta selalu memukau saya. Untuk candi-candinya. Untuk istana-istana kunonya. Untuk suasananya yang selalu memeluk erat raga saya. Semua yang ada disana selalu memaksa saya untuk tetap tinggal. Kehangatannya selalu bisa meredakan kerinduan saya.

Jogjakarta, aku jatuh cinta padamu.

Jogjakarta, aku rindu…


Semalem sms dari seorang temen lama, isinya kurang lebih begini,

­­


== Inilah SEKOLAH ==

KANTIN : markas besar kalo ga ada guru

WC : alas an tepat buat keluar kelas

RIBUT : suasana kalo ga ada guru

NYONTEK : kebudayaan nenek moyang yang masih berjalan

PAPAN TULIS : televise guru yang wajib ditonton

ABSENSI : Benda keramat yang wajib diisi

ALFA : kalimat haram yang pantang diucapkan

TIPE-X : media buat seru-seruan

HOREE : teriakan yang menjadi kewajiban kalo ada hari libur

Kirim pesan ini ke orang-orang yang pernah membuatmu tersenyum di masa SD-SMP-SMA, selama hidupmu…!

Calon Kontraktor dari IPA 3


Gado-gado banget rasanya pas baca sms ini. Seneng, sedih, terharu, bangga, rindu… yang ngirim adalah seorang teman yang sekarang belajar di ITS Surabaya. Saya terakhir ketemu dia sekitar dua bulan yang lalu, dan sekarang saya masih ingat baju warna apa yang dia pakai pas hang-out bareng waktu itu.


Sekedar info, dia adalah seoraang temen seperjuangan sejak masih kelas 1 SMA. Susah-seneng-sedih-konyol semua pernah saya rasakan bereng dia. Waktu kelas tiga kemarin, seorang guru yang notabene bisa memperkirakan masa depan, mengatakan bahwa kami berdua serta beberapa teman lainnya akan gagal dalam seleksi masuk perguruan tinggi. Siapa yang tidak down atas judgment yang sangat sensitive macam itu? Padalah kami dalam tekanan UAN dan UAS, dan segala urusan tentang perguruan tinggi bisa meledakkan amarah yang kami pendam dalam-dalam. Tapi teman saya ini, hanya duduk tenang dibelakang, seperti ratusan hari lainnya yang saya lewati bersama saya, dan berkata pelan, “Dia ga tau apa-apa, kul. Jangan percaya, jangan pernah percaya. Dia bukan Tuhan, dan dia tak punyak hak sedikitpun tentang masa depanmu. Berdoa, dan percaya pada-Nya”. Pelan dan tanpa ekspresi. Saya tau dia marah. Seandainya saja boleh, mungkin dia sudah memaki guru tersebut karena pada kenyataannya kami berhasil. Sesuai yang kami cita-citakan.


Saya pernah cerita tentang teman yang bisa membawa kedamaian dalam hatimu hanya dengan perkataannya, saya rasa saya telah menemukan lagi teman yang seperti itu. Saya akan menjaganya, selamanya. Teman sepanjang masa…

Saya ngerasa kesentil pas baca satu catatan disalah satu facebook page seorang teman, Gusva. Disitu dia copas satu tulisan dari blog temannya, sebut saja A. Si A ini nulis beberapa kalimat motivasi dari orang-orang yang kuliah di universitas mentereng, salah satunya ya temen saya tadi. Gusva memang belajar hukum di satu universitas yang terkenal dengan warna jasnya. Perlukah saya sebutkan nama universitasnya?

Singkat kata, Gusva ini ngasih motivasi ke A biar dia semangat ngejar mimpinya buat belajar di universitas keren tersebut.


Si Gusva ini dulunya (kemungkinan besar sekarang juga sama) punya prestasi segudang di sekolah. Pas musimnya PMDK universitas, dia yang paling banyak numpuk fotokopi sertifikat menang lomba ini itu. Nilai NEMnya jerih payah sendiri, bukan hasil gambling SMS dari banyak sumber kayak yang laen-laen. Jadi kesayangan guru-guru dan tipe anak idaman orangtua. Tapi mirisnya, Gusva justru dapet universitas paling belakangan. Meskipun akhirnya happy ending dengan dia masuk Hukumnya universitas mentereng, tetep aja judulnya belakangan.

Barusan saya tau kalo ternyata si Gusva ini bener-bener tirakat buat bisa belajar di tempat itu. Yaaaa, kinda strength of dream…


Saya kesentil gitu. Saya ngerasa useless banget, karna udah give up sama mimpi-mimpi saya. Saya ngerasa bodoh banget karena ngga mau strive to make my dreams come true.

Sekarang saya cuman duduk disini ngeliat orang-orang bangga sama mimpi-mimpi mereka. Apa yang tersisa untuk orang seperti saya selain penyesalan tak penting dan kenangan yang menyakitkan?


Saya ingat saya pernah baca satu tulisan: kejadian terburuk dalam hidup manusia adalah ketika dia berhenti bermimpi. Apa yang akan kau lakukan ketika tak ada lagi yang ingin kau wujudkan?


Jadi, bermimpilah…



I’m in love with a great gentleman..


Saya jatuh cinta. Jatuh sejatuh-jatuhnya pada seorang pria yang begitu menyukai tanaman…

Saya jatuh cinta pada cara bicaranya.

Pada caranya membuat segala sesuatu terlihat mungkin.

Pada kepintarannya menjelaskan segala hal yang rumit.

Pada kesabarannya membantu saya meluruskan otak yang terlanjur kusut.

Pada caranya membuat saya menjadi begini terpesona..


Saya benci dia karena begitu mudahnya mengalihkan dunia saya tanpa merasa salah sedikit pun.

Saya benci dia karena membuat saya memikirkan banyak hal tentang dia, yang sebenarnya membuang-buang waktu saya.

Saya benci dia karena membuat jantung saya berdegup kelewat kencang.

Saya benci mengakui bahwa saya tergila-gila padanya..


Tapi saya merasa bahwa yang saya rasakan hanya berjalan satu arah. Hanya dari saya. Dia sepertinya tak merasakan hal yang sama.

Bagaimana ini? Padahal saya terlanjur jatuh cinta…

Saya terlanjur tergila-gila..


Ada kah yang bisa membantu saya menyampaikan perasaan ini?

Akhir-akhir ini saya suka bertanya-tanya, sebenarnya siapa saya? Untuk apa disini? Mau apa? Banyak pertanyaan yang saya tak bisa jawab tentang diri saya sendiri. Saya seperti kehilangan tujuan hidup. Saya hidup. Saya bernafas. Tapi untuk apa? Untuk siapa? Orang bilang kita hidup buat diri kita sendiri, jadi nikmatilah. Tapi apa yang harus dinikmati kalau kita bahkan tak tahu apa tujuan hidup kita?


Saya juga capek jadi orang baik. Rasa-rasanya orang baik itu selalu jadi objek derita. Tak pernah menang dan selalu jadi yang pertama dilupakan. Orang-orang itu datang, meminta bantuan, memuji, bahkan merayu, lalu pergi. Seperti angin. Saya sampai lupa, apa sisi baik dari menjadi orang baik?

Bahagia? Cih. Omong kosong. Jauh didalam hati pasti kau akan berteriak marah pada mereka yang selalu meminta bantuan padamu lalu meninggalkanmu ketika kau membutuhkannya.


Saya rasa bahagia hanya ada pada mereka yang gila. Tidak waras. Karena dengan begitu, kau tidak perlu capek-capek bersimpati pada orang, tidak perlu capek-capek menolong, bahkan tidak perlu repot minta tolong. Bahagia bukan? Sepertinya saya iri pada mereka yang kehilangan kewarasannya. Bukankah sangat membahagiakan ketika kau punya duniamu sendiri? Hanya kamu.


Mungkin saya sudah terlalu lama terbangun. Dunia ini membuat saya lupa untuk bermimpi. Sepertinya saya harus pulang, ya pulang..


Saya sudah lama tidak pulang, dan bermimpi…

apa kabar, sayangku?
maaf aku tak menemuimu. maaf juga tak memberitahu.
aku sudah di rumah sejak senin lalu.
besok aku pergi lagi, sayang. pergi ke tempat itu.
aku capek mengeluh. aku bosan mengeluh padamu.
karena kita sama saja, sama-sama membenci tempat itu..
aku pulang lagi, sayang..

haha, tertawalah.
aku memang rindu rumah dan aku super malas kembali kesana.
tapi lihat saja nanti, kamu yg akan merindukanku. haha.

jangan tanyakan kapan aku akan pulang lagi. aku tak punya jawabannya, sayang.
aku yakin masih lama sekali. mungkin sebulan, mungkin dua bulan lagi. bahkan mungkin akhir tahun ini, aku baru kembali.
hhhh, lama sekali kan, sayangku?

kau tak menanyakan alasanku pulang lagi?
baiklah, aku ceritakan saja. anggaplah aku sedang membual, seperti biasanya.
aku belajar untuk menjadi bagian dari kota itu, sayang..
ya, benar. belajar untuk memahaminya.

sulit? tentu saja.
karna aku bahkan tak mengenalnya. aku tidak suka berada di tempat yang tak aku kenal.
tapi aku bertahan disini untukmu, kan?
jadi aku HARUS belajar.

sudahlah, membahas kota itu tak kan ada habisnya. karna aku elum menyukainya.
aku berangkat siang nanti, sayangku.
baiklah-baiklah kamu kemanapun kamu pergi.
pikirkan aku..
 
Copyright (c) 2010 m o r p h i n e. Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.